Dia pahlawan
yang selama ini dicemooh
Dia sadar diri
dan dia tahu diri
Di mana dia bertutur kata
Di sana dia belajar berkata
Hidup tak semulus jalan tol
di sisi kota yang bergemerlapan
Dia bagai hilang
seperti dianggap debu yang berkeliaran
Namun dia tetap tersenyum
Dia menghampiri aku, kamu, dan mereka
Dengan penuh rasa cinta, persahabatan, tanpa udang di balik batu
Tapi kamu, mereka mengajarkan aku untuk menertawakannya
Menganggapnya tak sewajar seadanya
Semua berlalu
Dia masih bertahan
Dia terus pancarkan cinta
cahaya terang
Seminggu, sebulan, tak sampai setahun
Sebuah perjamuan yang tak pernah terduga
Sebuah akhir perkenalan dan kebersamaan
Dia telah memutuskan
Dia akan pergi
Aku terhenyak
Menatap palsu semua kehidupan yang t'lah terjalani
Ke mana dia
Dari mana diriku
Aku baru menyadari
Pahlawan akan pergi
Tinggalkan semua pembelajaran
Contoh Senyuman dalam keterpurukan
Aku melihat ada yang berbeda
Seperti sebuah cahaya darinya
Melihatnya menyampaikan salam terakhirnya
Dan aku terdiam
Menjadi saksi kepergiannya
Pahlawan yang t'lah pergi
Saturday, May 1, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment